Bojonegoro - Sebagai langkah mengantisipasi dampak El Nino yang puncaknya diperkirakan Agustus 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro mengimbau masyarakat untuk menghemat ketersedian air bersih dan ketersedian pangan. BPBD telah mendistribusikan air bersih ke desa yang mengalami kekeringan.
Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Ardhian Orianto menyampaikan bahwa saat ini wilayah Kabupaten Bojonegoro termasuk wilayah yang terdampak fenomena alam El Nino dan IOD. Akibatnya kemarau lebih panjang dan kering dibanding tahun sebelumnya.
“Dan diperkirakan puncak kemarau pada bulan Agustus- September 2023,” ucapnya.
Ardhian juga mengimbau kepada daerah-daerah yang biasanya mengalami kekeringan, untuk selalu memastikan ketersediaan air. Hal ini sebagai langkah penting untuk memastikan masyarakat tetap memiliki akses terhadap sumber air yang cukup saat memasuki musim kemarau.
“Sampai saat ini BPBD telah menyuplai sebanyak 117 tangki ke 14 desa yang masuk wilayah kekeringan. Apabila membutuhkan air bersih agar menghubungi BPBD Kabupaten Bojonegoro,” terangnya, saat dikonfirmasi Rabu (02/08/23).
Selain persiapan yang dilakukan pemerintah, Ardhian juga menekankan peran aktif masyarakat dalam menghadapi El Nino. diantaranya terkait edukasi hemat penggunaan air, berusaha mencari sumber alternatif baru, dan menyesuaikan pola tanam pertanian. Selain itu juga menjaga kebersihan lingkungan dan tidak melakukan pembakaran hutan. (adm/des)